dinkes.kuburayakab.go.id- Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya pastikan senantiasa terus memberikan pemantauan kesehatan terhadap anak yang menjadi korban permainan Lato-Lato
Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan mengatakan kondisi bocah 8 tahun korban Lato lato bernama Arfa Naizar yang duduk di kelas 3 SDN 07 Sungai Raya sedang dalam pemulihan kesehatan di rumahnya yang berada Jalan Adisucipto Gg. Ponti No. 08, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya.
“Anak tersebut sudah di rumah, dia rawat jalan, dan jika butuh pengobatan atau obat-obatan kita segera memberikannya,” kata Kadis Kesehatan Marijan pada Minggu 8 Januari 2023
Marijan menyebut nantinya anak itu akan menjalani rawat jalan ke dokter awal yang merawatnya, dan tim medis Kubu Raya senantiasa siap jika dibutuhkan pendampingan.
Kepada Tribun Pontianak, Kadis Kesehatan Kubu Raya menuturkan kondisi mata kiri Arfa Naizar mengalami pendarahan, namun nantinya akan sembuh kembali semula jika menjalani perawatan medis secara intensif untuk pemulihan kesehatan.
Seperti diketahui, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menanggapi serius terkait permainan lato-lato yang menciderai mata kiri Arfa Naizar
Keseriusan Bupati Muda, akan segera ditangani dan dibantu dalam pengobatan dengan meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya untuk memfollow up kesehatan Arfa.
“Nanti Dinas Kesehatan yang akan menindaklanjutinya, sudah saya informasikan hal ini ke Pak Marijan,” kata Bupati Kubu Raya pada Sabtu 7 Januari 2023
Terkait peristiwa anak yang terkena dampak permainan lato-lato tersebut, Bupati Muda akan mengeluarkan surat edaran.
“Nanti kita akan keluarkan surat edaran, agar tidak membawa mainan serupa atau yang tak dapat menganggu kegiatan Belajar Mengajar di sekolah, “ungkap Muda.
Tak hanya itu, Muda Mahendra mengatakan dirinya meminta untuk pihak sekolah dan para orangtua untuk mengawasi anak-anak.
“Boleh bermain, jika diluar sekolah, dan mohon atensi pada seluruh guru dan orangtua agar mengingatkan dan mengawasi anaknya untuk fokus belajar jika di sekolah,” ujarnya.
Selain itu, Muda juga mengatakan bahwa dirinya tidak melarang permainan lato-lato.
Hal ini karena berdampak pada permainan tradisional yang mencegah anak pada green screen atau gadget.
Pertimbangan ini ujarnya juga membawa dampak positif bagi anak untuk saling berinteraksi pada teman-teman di lingkungan dan meningkatkan solidaritas dan sosial.
Seperti diketahui Arfa Naizar anak usia 8 tahun yang masih duduk kelas 3 di SDN 7 Sui Raya menjadi korban permainan