Lato-Lato, mainan populer yang bisa bantu perkembangan anak.
Namun jika dimainkan tanpa pengawasan, Lato-Lato bisa membahayakan anak.
Diketahui bahwa Lato-Lato adalah permainan yang sedang digandrungi oleh anak-anak.
Lato-Lato adalah mainan dengan 2 bola yang diikat dengan tali, dimainkan dengan cara diadu satu sama lain.
Permainan Lato-Lato menjadi makin populer karena bisa dikembangkan dengan berbagai trik.
Penggunaan trik inilah yang kemudan bisa membahayakan anak.
Beberapa waktu lalu terdapat kejadian seorang anak yang mengalami cedera mata serius karena terhantam Lato-Lato
Seperti yang diwartakan oleh republka.co.id, informasi tersebut dijelaskan oleh Psikolog dari Universitas Andalas, Padang, Nila Anggreiny.
Dikatakan Nila, Lato-Lato bisa megalihkan anak-anak dari kecanduan bermain handphone.
“Permainan tradisional ini tentunya baik bagi anak, karena mengalihkan perhatian mereka dari handphone,” kata Nila, Kamis (5/1/2023).
Selain itu, Nila mengatakan bahwa Lato-Lato juga bisa melatih koordinasi mata dan motorik anak tangan.
Nila menilai permainan apa saja sebenarnya dapat membantu anak dalam menstimulus aspek perkembangan anak.
Karena dengan bermain akan dapat mengembangkan aspek kognitif, motorik, emosi dan sosial anak.
Sebelum Lato-Lato ini viral, anak-anak masa sekarang sudah begitu melekat dengan bermain handphone
“Di sisi aspek sosialnya, bermain game online atau handphone juga kurang, karena anak tidak berinteraksi langsung dengan teman sebayanya. Sehingga anak-anak tidak belajar untuk bersosialisasi serta memecahkan masalah dalam kehidupan nyata,” ucap Nila Anggraeiny.
Nila menyarankan agar anak-anak berusia di bawah lima tahun perlu diawasi orangtua saat bermain Lato-Lato.
Sebab, bagi anak yang berusia di bawah lima tahun, koordinasi mata dan tangan masih belum berkembang dengan baik.
Begitu pula bagi anak yang berusia di atas lima tahun. Juga butuh perhatian orangtua saat anak bermain Lato-Lato.
Karena bisa saja anak-anak menjadikan lato-lato sebagai alat untuk menyakiti temannya.
Selain itu, Lato-Lato juga dikhawatirkan bisa memberikan efek buruk seperti lupa makan, makan seadanya, kurang istirahat atau tidur, dan juga akan mengurangi waktu anak untuk belajar.
Terlebih ada pemberitaan yang mewartakan anak bisa bermain Lato-Lato selama dua jam tanpa henti.
Bahaya Lato-Lato juga dijelaskan pula oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Soebagio, kepada
Soebagio mengimbau anak-anak tidak membawa Lato-Lato ke sekolah.
“Kami minta para siswa tidak membawa lato-lato dan alat permainan lain ke sekolah karena dapat mengganggu aktivitas belajar,” kata Kepala Disdikbud Belitung Soebagio di Tanjung Pandan, Senin (9/1/2023).
Disdikbud Belitung memang belum mengeluarkan surat edaran secara resmi ke sekolah.
Akan tetapi, lanjut dia, imbauan ini baru disampaikan baru sebatas lisan kepada para kepala sekolah dan guru di wilayah itu.
Ia meminta, kepala sekolah dan para guru dapat mengawasi para siswanya agar tidak membawa permainan Lato-Lato ke sekolah.
“Khawatirkan lato-lato disalahgunakan nanti bukan untuk bermain malah mengganggu teman yang lain karena Lato-Lato ini terbuat dari bahan yang padat keras,” demikian Soebagio.
Seperti diketahui, Lato-Lato adalah permainan yang terbuat dari plastik polimer.
Permainan tersebut terdiri dari dua bandulan pendulum yang disambungkan oleh seutas tali.
Di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakkan kedua bandulan tersebut.
Cara kerja permainan lato-lato adalah dengan membenturkan kedua bandulan tersebut. Sehingga menimbulkan suara konstan yang beruntun.
Namun begitu, Lato-Lato adalah permainan yang berasal dari Argentina.
Atau sebagai sebuah senjata paling terkenal yang digunakan oleh pemburu atau gaucho di Amerika Selatan.***